Sabtu, 02 April 2016

BAB II PENDEKATAN SISTEM PADA MASA DEPAN

BAB II
PENDEKATAN SISTEM PADA MASA DEPAN
Pengertian sitem menurut ahli
      Azrul Azwar, Sistem ialah satu kesatuan yang utuh diperkirakan berhubungan,serta satu sama lain saling mempengaruhi, yang ketemunya dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
     Sebelum memahami apa itu pendekatan sistem pada masa depan, perlumemperhatikan terlebih dahulu pengertian serta penerapam dari pendekatan sistem dan analisis sistem, berikut adalah penjelasannya.
Pengertian pendekatan sistem 
     Adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem
Penerapan pendekatan sistem
  • meningkatkan kelangsungan organisasi dalam waktu yang lama.
  • Kemampuan organisasi dalam memperoleh sumber-sumber.
  • Memelihara interaksi di dalam dan dengan lingkungan di luar organisasi.
  • menjamin secara terus menerus perolehan masukan dan keluaran yang dapat diterima dengan baik
  • Efisiensi dalam transformasi masukan menjadi keluaran (jumlah klien yang dilayani
Pengertian analisis sistem
Analisis sistem adalah suatu metode atau teknik yang digunakan dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, analisi sistem meliputi:
1.   Kesadaran akan adanya suatu masalah
2.   Identifikasi berbagai alternative
3.   Analisis dan sintesis dari berbagai faktor
4.   Penentuan suatu cara pemecahan masalah yang optima; atau sekurang-kurangnya lebih baik
5.   Program kegiatan

1.   Meramalkan Masa yang Akan Datang
      Pendekatan sistem menyiapkan suatu kerangka untuk memvisualisasikan faktor-faktor  lingkungan internal dan eksternal sebagai suatu kesuluruhan yang utuh, yang terorganisasi dan bersifat kompleks. Pendekatan sistem akan terus beradaptasi dengan organisasi dan akan terus berada dalam proses perubahan. Tujuan meramalkan masa yang akan datang adalah dapat memprediksi segala sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang dalam organisasi. Tetapi, sulit untuk membuat ramalan-ramalan yang tepat terhadap aplikasi pada masa yang akan datang menggunakan pendekatan sistem. Pengaruhnya bersifat mendasar dan universal   
   2.Peninjauan Ulang Terhadap Pendekatan Sistem
      Analisis  sistem biasanya diarahkan kepada masalah-masalah operasional organisasi dengan suatu pandangan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan penggunaan sumber daya secara efisien.
      Analisis sistem akan menemukan semakin banyak aplikasi dalam memcahkan masalah teknologi, ekonoomi dan sosial yang dihadapi oleh manusia. Misalnya teknik-teknik analisis sistem akan digunakan secara intensif dalam menyelidiki hubungan-hubungan ekologi dan lingkungan dalam menghadapi tantangan-tantangan evolusi air dan udara, maka untuk melihat secara utuh dapat digunakan teknik-teknik analisis sistem.
     Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu analisa sistem yang baik adalah :
1.   Tentukan input dan output dasar dari sistem.
2.   Tentukan proses yang dilakukan di tiap-tiap tahap.
3.   Rancang perbaikan sistem dan lakukan pengujian dengan :
- Fersibility : cari yang memungkinkan
- Viability : kelangsungan
- Cost : cari yang harganya murah/terjangka
- Effectiveness : dengan input yang sedikit, output besar.
4.   Buat rencana kerja dan penunjukkan tenaga.
5.   Implementasikan dan penilaian terhadap sistem yang baru.

     3.Aplikasi sistem pada Organisasi
      Masyarakat tidaklah statis, akan tetapi selalu berubah dan menyesuaikan diri pada lingkungannya sesuai dengan perkembangan zaman, berarti dari perkembangan ini adalah munculnya beraneka ragam organisasi dengan skala besar tempat bergantungnya masyarakat.
      Pendekatan sistem menyediakan cara terbaik untuk menghadapi masalah organisasi dan manajerial yang kompleks. Pendekatan sistem tidak membatasi kita untuk berfikir tentang organisasi sebagai struktur yang benar-benar bersifat mekanistis dan birokratis, akan tetapi kita dapat menanggapinya sebagai sistem pemecahan masalah yang bersifat terbuka
       Menurut Eryatno dan Ma'arif (1989), ada tiga macam kondisi yang menjadi prasyarat agar supaya aplikasi pendekatan sistem dapat memberikan hasil yang memuaskan adalah:
  • Sasaran sistem didefinisikan secara jelas dan dapat dikenali, meskipun kadang-kala tidak dapat dikuantifikasikan.
  • Proses pengambilan keputusan dalam sistem riil dilakukan dengan cara sentralisasi yang logis
  • Skala perencanaannya jangka panjang

     4.Pendekatan Sistem dalam Hubungan dengan Organisasi
     Hubungan adalah suatu perekat yang menghubungkan berbagai objek secara bersamasama. Walaupun setiap hubungan adalah unik atau tergantung pada suatu kumpulan objek tertentu, jenis hubungan ini masih banyak ditemukan didunia empiris. Hubungan yang lain adalah hubungan yang sinergy dimana semua subsistem yang tidak terikat dioperasikan bersama untuk menghasilkan total output yang lebih besar dibandingkan jika sub-sistem tersebut beroperasi secara sendiri-sendiri. Pendekatan sistem dapat digunakan untuk mengahadapi masalah-masalah sosial dan ekonomi. Setiap orgnaisasi akan menugaskan personilnya untuk ikut serta bersama-sama dengan rekan nya dari organisasi 
  5. Pendekatan Sistem dan Hubungannya dengan Lingkungan
     Lingkungan dari suatu sistem bukan hanya termasuk sesuatu yang berada diluar pengawasan sistem tetapi juga sesuatu dimana dalam waktu yang sama juga menentukan dalam berbagai cara kinerja sistem. Sistem harus dapat melakukan pengawasan langsung terhadap perilakunya. Oleh karena itu, lingkungan dapat dipertimbangkan untuk tetap atau berada pada posisi tertentu agar dapat dihubungkan terhadap masalah sistem.
DeGreene, (1971) mengemukakan beberapa tahap yang dapat diikuti dalam pendekatan sistem melihat hubungannta dengan lingkungan sosial, antaranya adalah sebagai berikut:
  • Mengenali masalah-masalah yang dpaat dipecahkan dengan pendekatan sistem.
  • Menentukan sub-sistem, hubungan timbale nalik dan mendapatkan informasi mengenai input, output,misi, hambatan dan lain-lain.
  • Menentukan program-program khusus, misalnya pengumpulan informasi, pembuatan model dan yang diarahkan pada pemahaman yang lebih baik.
   6. Peranan Manajer
    Manager adalah setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya – sumber dayalainnya dalam organisasi.Manajer harus dapat menangani perubahan yang dinamis dan melakukan koodinasi pada sistem secara keseluruhan
   Peran manager lainnya :
1.   Peran antarpersonal
  • Pemuka simbolis : terkait dengan tugas tugas seremonial yang bersifat simbolis. Contoh : rektor memberikan ijazah sarjana pada acara wisuda.
  • Pemimpin : mencakup perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan karyawan.
  • Perantara (penghubung) : berhubungan dengan pihak luar, seperti klien, partner, pemerintah dll.
     2Peran informasional
  • Penerus informasi : menyebarkan informasi berupa keputusan baru kepada bawahan.
  • Perwakilan : manager sebagai wakil organisasi memberikan pidato, ceramah, ikut seminar dll
    3 .Peran pengambilan keputusan

  • Penyelesai masalah : manajer melakukan tindakan kolektif untuk menyelesaikan masalah.
  • Pengalokasian sumber daya: bertanggung jawab mengatur sumber daya yang ada.
  • Negotiator : manajer mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar menawar dengan unit lain.

DAFTAR PUSTAKA
enisetyaningsih.blogspot.com/2015/03/pendekatan-sistem-pada-masa-yang-akan.html?m=1
Mukhtar, Mukhneri. 2005. Manajemen Sistem. Jakarta: BPJM PRESS








BAB IV Analisis Sistem

BAB IV
Analisis Sistem

A. Definisi Analisis 
     Blaxter et. al (2001:291) dalam “How to Research” mengungkapkan bahwa analisis merupakan sebuah proses berkelanjutan dalam penelitian, dengan analisis awal menginformasikan data yang kemudian dikumpulkan.
B. Definisi Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
     Contoh :  
  • Sistem Komputer terdiri dari Software, Hardware, dan Brainware.
  • Sistem Akuntansi.
C.Definisi Analisis Sistem
      Analisis sistem merupakan proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diinginkan agar dapat diusulkan perbaikannya (Jogianto, 2005).
D.Tahapan Analisis Sistem
      Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut ini:
1.      Identify. yaitu mengidentifikasikan masalah
  • Mengindentifikasikan penyebab masalah
  • Mengidentifikasikan titik keputusan
  • Mengidentifikasikan personil-personil kunci
     2. Understand:yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  • Menentukan jenis penelitian
  • Merencanakan jadual penelitian
  • Mengatur jadual wawancara
  • Mengatur jadual observasi
  • Mengatur jadual pengambilan sampel
  • Membuat penugasan penelitian
  • Membuat agenda wawancara
  • Mengumpulkan hasil penelitian
    3.Analyze. Yaitu Menganalis Sistem
  • Menganalisis kelemahan Sistem
  • Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
  4.Report.yaitu membuat laporan hasil analisis Tujuan.
  • Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
  • Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem
  • Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
  • Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.
E.Perbedaan Analisis sistem dengan pendekatan sisistem
  . Dalam pendekatan sistem proses berhubungan dengan pengunaan logika sistem dalam menjelaskan fenomena. Analisa sistem berdasarkan pendekatan analisa matematik dan logika dalam matematika.
    Hasil dari pendekatan sistem adalah ‘deskripsi’ atau sesuatu yang diteliti atau investigasi.Sedangkan dalam analisis sistem hasilnya adalah ‘prediksi’. Hal terpenting lainnya dari metode ilmiah adalah ‘verifikasi’. Suatu pernyataan hanya dapat dikatakan sebagai kebenaran ilmiah setelah diverifikasi atau diuji kembali.
.F. Analisis Misi
Pengertian Analisis Misi
       Misi adalah keseluruhan aktivitas, masukan, keluaran atau hasil yang merupakan hal komplit atau hal yang dapat merubah kondisi sesuatu atau seseorang, menjadi sempurna.
       Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan                        
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi
tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat
mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil
yang akan diperoleh dimasa mendatang..
      Analisis Misi menghasilkan tujuan dan kebutuhan yang dapat diukur pencapaian hasil sistem. Ini memerlukan spesifikasi hasil yang berhubungan langsung dengan kebutuhan. Misi yang objektif dalam pembuatan keputusan berhubungan dengan spesifikasi yang di sediakan dalam sistem perencanaan.
     Secara sederhana, misi dapat dipandang sebagai suatu rumusan tugas, kewajiban dan wewenang organisasi dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia dan pengembangan bidang.
G. Analisis Fungsi
      Analisis fungsi merupakan proses pemecahan sesuatu kedalam beberapa bagian komponen untuk diidentifikasi dan mengetahui kontribusi masing-masing komponen dalam mencapai suatu tujuan.(Kaufman, 1998). Dalam menyelenggarakan analisis fungsi perencanaannya tidak terlepas dari analisis kebutuhan dan analisis misi.
  • Identifikasi Analisis Fungsi
Dalam pelaksanaannya analisis fungsi dapat diidentifikasi:
1.      Apa yang harus dikerjakan?
2.    Dalam urutan apakah kita melaksanakannya?
3.    Terdiri dari komponen manakah setiap higher level function?
4.    Apakah ada hubungan antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain?
H.Analisis Tugas
      Analisis tugas adalah akhir dari analisis yang akan dilakukan. Dalam analisa sistem ini berbeda dari analisis misi dan analisis fungsi hanya dapat dilakukan pada posisi yang sederajat dan tidak sejenis. 
  • Contoh analisis tugas dalam sistem pembelajaran
     Pada teori analisis tugas ini, pendidik mengadakan analisis tugas secara sistematik mengenai tugas-tugas yang harus dilakukan peserta didik di dalam latihan atau situasi pendidikan. Dan tau langkah apa yang harus dilakukan setelah mengetahui hasil tersebut.. Oleh karenanya kita sebagai pendidik harus pandai memutar otak untuk mencari bagaimana cara agar tugas-tugas dalam usaha mencapai tujuan akhir dan tujuan tambahan tersebut dapat tercapai dengan baik.
I.Analisis Metode
      Analisis metode diperlukan setelah analisis misi, anlisis fungsi dan analisis tugas yang lengkap atau dapat dilaksanakan secara parallel dengan masing-masingnya.. Dengan menggunakan analisis metoda setiap fungsi akan terjabar dan terurai. Analisis metoda dapat diselesaikan setelah melengkapi tugas, fungsi, dan syarat analisis dipraktekkan dengan setiap langkah sistem analisis.
J.Ruang Lingkup Analisis Sistem
     Sebuah kreterium penting, yang sangat mempengaruhi ruang lingkup analisis sistem adalah filsafat sistem yang digunakan dan dianut oleh organisasi yang bersangkutan. Ada beberapa filosofis yang mesti dihayati dalam menggunakan berpikir sistem, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Dasar pemikiran dari berpikir sistem adalah logika sistem. Selama ia tidak bertentangan dengan kaidah ilmiah, maka tidak ada alasan untuk menolak kehadirannya dalam panggung ilmu pengetahuan
2.    Penggunaan konsep sistem akan terbukti berguna jika digabungkan dengan usaha-usaha untuk investigasi.
3.    suatu sistem didefinisikan atas dasar kebutuhan untuk menganalisa, membangun mode, untuk memecahkan masalah dan sebagainya
4.    berpikir sistem tidak mempunyai sejarah yang jelas. Sehingga keberadaan berpikir sistem merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah ilmu pengetahuan secara umum.
5.     Pendekatan sistem tidak efisien. Karena cara terbaik untuk mengetahui masalah adalah langsung ketitik masalah
6.    Doktrin dari berpikir sistem didasarkan pada latar belakang ilmiah yang mantap, dan bukan berdasarkan pendapat tahayul-metafisika. Dengan demikian maka batasan ontologi, epistemologi dan axiologi dari berpikir sistem akan dapat dipertahankan oleh masyarakat ilmiah.
      Disamping itu ruang lingkup dari analisis sistem dapat berbeda dipandang dari sudut jangka waktu, kompleksitas dan biaya untuk melaksanakannya. Maka oleh karenanya ruang lingkup dari analisis sistem harus ditetapkan secara jelas pada waktu-waktu tertentu guna menghadapi faktor-faktor pembatasan-pembatasan biaya dan waktu.
     Para analisis sistem jarang sekali mengembangkan suatu sistem informasi dari titik nol. Pada kenyataannya dalam suatu organisasi akan ada sistem atau sub sistem yang memberikan sumbangan pada sistem yang baru dirancang. Jadi dapat dikatakan bahwa seorang analis dalam merancang sistem yang baru akan banyak menggunakan sistem yang lama.
   keuntungan dalam menganalisis sistem yang lama, menurut Winardi (1988) adalah sebagai berikut :
1.      Efektifitas dari sistem yang berlaku
2.    Ide-Ide untuk mendesain
3.    Pengenalan sumber
4.    Titik Tolak Umum
5.     Mengkonversi pengetahuan
    Selanjutnya Winardi menyatakan bahwa hasil akhir dari analisis sistem dapat berupa alternatif-alternatif sebagai berikut:
1.      Hentikan pekerjaan
            Pada tahap ini pekerjaan tidak dilanjutkan karena tidak adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu yang terjadinya suatu perubahan tertentu pada pihak manajemen
     2Situasi dimana pekerjaan dihentikan
            Situasi demikian sering terjadi dan adapun hal-hal yang menyebabkannya adalah kekurangan dana atau sikap konservatif dari pihak manajemen.
    3.  Modifikasi
            Pihak manajer memutuskan kadangkala aspek-aspek tertentu perlu diubah dan dikombinasikan dengan sistem atau sistem yang lain sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan organisasi.
   4. Pekerjaan dilanjutkan secara bertahap
            Aspek ini berarti pekerjaan analisis sistem akan berlangsung sebagaimana yang telah diusulkan sebelumnya, akan tetapi proposal terakhir harus diimplementasikan dan disyahkan sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan pada TEOS(technical feasibility, economical feasibility, operational feasibility and schedule feasibility). 
   5. Pekerjaan boleh dilanjutkan tanpa syarat.
            Banyak usulan atau proposal sistem atau sub sistem dibenarkan oleh pihak manajemen, terutama tentang biaya-biaya yang dikeluarkan akan melampaui keuntungan yang dapat diukur


DAFTAR PUSTAKA

  • Mukhtar, Mukhneri. 2005. Manajemen Sistem. Jakarta. BPJM PRESS.
  • http://handpage.blogspot.co.id/p/pengertian-visi-dan-misi.html


BAB V SISTEM DESAIN PEKERJAAN

BAB V
SISTEM DESAIN PEKERJAAN
  1. Desain pekerjaan
     Konsep desain kerja (job design) dan mendesain kembali pekerjaan (job redesign) berhubungan langsung terhadap kehidupan kerja para pegawai. Robins mengemukakan bahwa desain kerja (job design) merupakan istilah yang menunjukkan bagaimana tugas-tugas dikombinasikan untuk membentuk pekerjaan yang lengkap. Schemerhorn mempertegas bahwa desain pekerjaan (job design) merupakan pengalokasian daftar pekerjaan untuk individu dan kelompok.
     Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa konsep desain kerja (job design) merupakan rincian tugas dan pelaksanaan tugas untuk individu maupun kelompok yang mana dapat mengantarkan organisasi dalam mencapai tujuan.
    Desain kerja sangat penting dan bermanfaat untuk mencapai efektifitas dan efesiensi kerja. Berikut beberapa manffat dari desainkerja:
1. Semangat kerja dalam spesialisasi yakni: tingginya produktifitas dari para pekerja yang tidak mempunyai keterampilan memerlukan waktu yang tidak banyak dalam latihan.
2. Dilihat dari motivasi dan semangat kerja terdiri dari: tingginya produktivitas, inovasi dan tantangan pekerjaan berkurangnya ketidak hadiran, kurangnya pergantian.
     Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
  1. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal 
  2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
  3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
  4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim
  5. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi
      Dalam mendesain pekerjaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, Flippo melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi desain pekerjaan tersebut dimulai dari isi masing-masing spesialisasi pekerjaan dan bentuk operasi yang berulang-ulang, pertukaran tekhnologi, kebijaksanaan tenaga kerja, kemampuan para personil, tersedianya kesanggupan pegawai, interaksi masing-masing kepentingan dalam pekerjaan dan system , serta psikologi dan kebutuhan social setiap manusia yang ditemukan dalam bekerja.
      Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat desain kerja:
  1. Merancang cara-cara yang terbaik untuk orang-orang secara bergiliran, sesuai dengan tugasnya masing-masing.
  2. Perubahan pekerjaan dalam bentuk pemberian tugas yang berulang-ulang.
  3. Menyusun alat dan perlengkapan dalam usaha-usaha untuk memperkecil kehilangan waktu.
  4. Membangun lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang membisingkan, ventilasi yang cukup dan dukungan fasilitas yang memadai dengan tidak mengurangi efektifitas organisasi.
  5. Mendesain alat-alat khusus dari pekerjaan, seperti alat-alat pembawa barang dan mesin lainnya untuk mengurangi tindakan yang tidak diperlukan.
  6. Semua kegiatan sifatnya melelahkan diupayakan untuk menghilangkannya atau segala kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan yang sedang ditangani dihilangkan
       Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
  1. Identitas pekerjaan. merupakan jabatan pekerjaan yang berisi nama pekerjaan seperti penyelengara operasional dan manajer pemasaran.
  2. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggung jawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui.
  3. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan standar pekerjaan yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas
  4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut
  5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan harus menguraikan bentuk umum pekerjaan dan mencantumkan fungsi-fungsi dan aktifitas utamanya.
  6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan dari mana petugas dipromosikan dan kejabatan mana petugas akan dipromosikan
    2. Mendesain kembali pekerjaan (job redesign)
     Robbins melihat mendesain kembali pekerjaan (job redesign) merupakan kegiatan untuk  merancang kembali pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan perubahan. Sedangkan schermerhorn menyatakan bahwa mendesain kembali pekerjaan (job redesign) sebagai penyusunan kembali komponen-komponen dari tugas-tugas pada kebutuhan layak serta dalam rangka memperbaiki kemampuan individu
     Dapat disimpulkan bahwa mendesain kembali pekerjaan (job redesign) merupakan kegiatan perancangan ulang pekerjaan seperti tugas dan komponen-komponen yang berhubunagn dengan pekerjaan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas maupun produktifitas.
   MenurutSimamora (2004:118) teknik-teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara : 
1.Simplikasi pekerjaan
      Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yang mengarah kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi, dengan memecahnya atau mnyederhanakannya menjadi beberapa bagian 
2.Rotasi pekerjaan
     Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi.

3.Pemekaran pekerjaan
      Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja. Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal, maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
4.Pemerkayaan Pekerjaan
      Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung jawab dari para pegawai. Program ini memberikan lebih banyak otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung jawab.
3.Pendekatan dan Teknik Desain Kerja (job design)
      Friederick Taylor mengemukakan beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh para pimpinan untuk mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan baik berupa tugas-tugas kelompok maupun individu.
Pendekatan tersebut diantaranya adalah:
  • Setiap pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan yang selalu dimulai dari awal dan selalu diakhiri dengan baik.
  • Diusahakan bagaimana para pekerja dapat menganalisa penampilan kerja, maupun gerak gerik mereka dalam bekerja.
  • Memeriksa beberapa alternative atau cara yang efisien untuk  mengerjakan tugas.
  • Melatih para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien 
Pendekatan dalam mendesain pekerjaan menurut Hellriegel 
  1. Pengayaan kerja (job enrichment) dengan membuat pekerjaan menjadi lebih berarti, menarik dan menantang.
  2. Perluasan Kerja (job enlargement) dengan cara menambah tugas-tugas untuk macam-macam pekerjaan.
  3. Seperangkat Tujuan (goal setting) membangun tujuan, umpan balik dan dorongan dalam pelaksanaan pekerjaan.
  4. Teknik kerja (job engineering) pemusatan dan efesiensi kerja dan menganalisis pekerjaan.
  5. Rotasi Kerja (job rotation) membuat pekerjaan menjadi bervariasi.
  6. Pendekatan sosioteknikal (sosiotechnical approach) menentukan tanggung jawab pekerjaan untuk kelompok dan adanya keseimbangan antara aspek teknis dengan aspek sosial
4.Teknik-teknik desain kerja
  1. Rotasi kerja (job rotation).Perpindahan pekerjaan secara horisontal dapat diterapkan pada hal-hal dasar. Dengan cara memberikan peluang bagi pegawai untuk mengembangkan pekerjaan yang berbeda-beda, rotasi pekerjaan menawarkan tantangan dan motivasi untuk berprestasi. Dalam hal ini pegawai diberikan kebebasan dan dilepaskan dari jalur kerja yang monoton, rutin, dan terbatas.
  2. Perluasan kerja (job enlargment).Stoner menjelaskan bahwa perluasan pekerjaan dapat menanggulangi ketidakpuasan pegawai dalam bekerja.Bone mempertegas bahwa “job enlargement is the rearranging of jobs to increase their complexity.
Mitchelt menggambarkan 4 cara yang dapat digunakan untuk perluasan pekerjaan (job enlargement), yaitu:
  • Pertukaran pegawai
  • Mengganti tingkat kesulitan, mengulang tugas-tugas yang memberatkan digantikan dengan mesin bila perlu
  • Memberikan tugas-tugas banyak atau memperbanyak petunjuk untuk melakukan pekerjaan
  • Penggunaan rotasi kerja

3.Pengayaan kerja (job enrichment).dalam pengayaan kerja kegiatan-kegiatan kerja dari suatu bidang vertical dari suatu unit organisasi dikombinasikan dalam suatu bentuk pekerjaan ,sehingga pegawai dapat merasakan adanya otonomi pada pelaksanaan pekerjaan yang lebih besar. 
 4.Kelompok kerja. Kelompok kerja dalam suatu organisasi  yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam organisasi ,sehinngga nantinya dengan kelompok kerja para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai dengn rencana kerja yang telah ditetapkan semula 



DAFTAR PUSTAKA
Mukhtar, Mukhneri. (2008). Manajemen Sistem. Jakarta: BPJM


BAB III Pendekatan Sistem sebagai Proses Manajemen Pendidikan

BAB III 
Pendekatan Sistem sebagai Proses Manajemen Pendidikan
      Menurut Gordon B. Davis sistem adalah sebuah struktur yang terdiri dari bagian-bagian yang memiliki keterkaitan yang berjalan bersama agar sasaran dan maksud dapat tercapai. Prof. Wagiono Ismagil, (1982) mengatakan : Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan analisis organisasi yang mempergunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisis.
     Intinya pendekatan sistem adalah cara berpikir dari masing-masing orang. Cara berpikir yang interdisipliner (antardisiplin atau bidang studi). Pendekatan sistem merupakan cara berpikir yang kaya akan konsep dan praktek. Pemikiran sistem memberikan pendekatan yang hidup untuk memberikan pernyataan dan jawaban pertanyaan.
     Pendekatan sistem dilihat dari pendidikan dan pelatihan adalah cara yang sistematis mengidentifikasi , mengembangkan dan mengevaluasi sekumpulan bahan dan strategi bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan yang khusus.
  1. Analisi Sistem dalam Organisasi
     Definisi Analisis Sistem : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
.   Analisis sistem meliputi : (1) dekomposisi sistem atau membagi sistem menjadi bagian-bagian. Dan (2) sintetis sistem yang dihasilkan menjadi sistem keseluruhan.
    Rencana yang baik harus direncanakan terlebih dahulu dan harus memiliki kebersamaan maksud untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan. Pertama sebuah rencana ditetapkan dan penting mengorganisasikan usaha guna mempraktekan perencanaan.

Adapun tugas utama dari menganalisis sistem. Diantaranya meliputi :
  • Menentukan lingkup sistem
  • Mengumpulkan fakta
  • Menganalisis fakta
  • Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis sistem
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
  1. Identify, mengidentifikasi masalah
  2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
  3. Analyze, menganalisis sistem
  4. Report, membuat laporan hasil analisis

 2.Tanggung Jawab Manajer
       Pekerjaan seorang manajer adalah merencanakan, merancang dan mengimplementasikan sistem pembelajaran secara efektif dan efisien, dan ini sangat tergantung pada kebutuhan siswa serta lingkungannya. Manajemen pendidikan dapat dipandang sebagai proses kemampuan untuk penyelesaian kegiatan pendidikan secara keseluruhan
     Pada manajemen pendidikan terkandung enam langkah kegiatan, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Identifikasi masalah yang dibutuhkan dan masalah.
  2. Menentukan keperluan untuk menyelesaikan masalah dan menetapkan kemungkinan penyelesaiannya.
  3. Strategi penyelesaian dan peralatan yang digunakan.
  4. Strategi penyelesaian penerapan meliputi manajemen dan strategi penyelesaian pengawasan dan perawatan.
  5. Pekerjaan dinilai berdasarkan keberhasilan di atas kebutuhan yang lebih dahulu diperlukan.
  6. Menciptakan langkah baru yang telah diperbaiki.
. Di dalam dunia pendidikan proses ini diciptakan dalam bentuk perencanaan sistem pendidikan yang dipergunakan untuk penyelesaian masalah berdasarkan kebutuhan.
3.Tingkatan dan Keahlian Manajer
 
   a.Tingkatan seorang manajer
  • Manajer tingkat atas (top-level managers), Manajer tingkat atas, sering kali merujuk kepada manajer strategis, yang diminta fokus pada isu-isu jangka panjang dan menekankan pada keberlangsungan, pertumbuhan, dan keefektifan secara keseluruhan dari organisasi.
  • Manajer tingkat menengah (middle-level managers) bertanggung jawab untuk menerjemahkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana umum yang dibuat oleh para manajer strategis 
  • Manajer garis depan (frontline managers), Mereka secara langsung terlibat dengan para pekerja nonmanajemen dan mengimplementasikan rencana-rencana khusus yang dibuat oleh para manajer tingkat menengah

     b.Keahlian seorang manajer
  • Keahlian teknis adalah melakukan sebuah tugas khusus yang melibatkan sebuah metode atas proses khusus
  • Keahlian konseptual dan pengambilan keputusan mencakup kemampuan untuk mengenali dan memecahkan masalah-masalah
  • Keahlian interpersonal dan komunikasi memengaruhi kemampuan para manajer untuk bekerja dengan baik dengan orang-orang. kemampuan mereka untuk mempimpin, memotivasi, dan berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang di sekeliling mereka.
4.Model sistem sibernetika
         Sibernetika merupakan sebuah studi interdisiplin tentang struktur sistem regulasi (pengaturan). Sibernetika berhubungan erat dengan teori informasi, teori pengendalian, dan teori sistem,. Dalil sibernatika adalah setiap sistem dapat dianalisis secara efektif melalui kegiatan-kegiatan komunikasi dan pengawasan
      Dalam sistem sibernetika dibutuhkan program pengelolaan data. Maka komputer sangat berperan dalam model sistem sibernetika. Untuk itu diperlukan peranan data elektronik didalam suatu sistem pengajaran. Komputer merupakan suatu sub sistem dan apabila dikelola secara tepat maka akan dapat melengkapi kenyataan informasi sebagai sub sistem para manajer terhadap seluruh sub sistem, hal ini bisa terlihat dari komputer sebagai komponen sistem secara keseluruhan.


DAFTAR PUSTAKA
  • Mukhtar Mukhneri. 2005. Manajemen Sistem, Jakarta: BPJM PRESS
  • http://aden-ax7.blogspot.co.id/2015/03/sistemperencanaan-definisi-sistem-yang.html


Jumat, 01 April 2016

BAB I TEORI SISTEM PENDEKATAN SISTEM JARINGAN KERJA DAN PERT



BAB I TEORI SISTEM
PENDEKATAN SISTEM JARINGAN KERJA DAN PERT


1.      Pendekatan sistem
      Pendekatan sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh, dan melakukan analisis secara sistem. Salah satu bentuk penerapan konsep pendekatan sistem yaitu, dalam perencanaan jaringan kerja, yang digunakan oleh para pemimpin untuk mengarahkan dan menetapkan tanggung jawab masing-masing bidang funsional  .
        A.   Usaha-usah Dalam Pendekatan Sistem
Adapun uasaha dalam pendekatan sistem sebagai berikut:
1. usaha persiapan (persiapan pemimpin dalam suatu kegiatan terhadap  masalah yang akan timbul dengan menyediakan orientasi sitem)
2. usaha definisi (mengidentifikasi masalah aakan ada atau tidak ada, serta solusi nya)
3. usaha solusi (alternative dalam pemecahan masalah)
B. Manfaat Pendekatan Sistem
1. pekerjaan terkonsep
2. meminimalisir masalah yang ada
3. Membantu dalam mencari solusi
4. tujuan pekerjaan jelas                                                                                                    5. 5. menuntut pekerja berfikir sistematis 


  2. Jaringan Kerja
  
       Jaringan kerja ialah suatu sistem kontrol proyek dengan cara menguraikaan pekerjaan menjadi komponen-komponen yang dinamakan kegiatan (activity). Dalam jaringa kerja terdapat analisis jaringan yang merupakan suatu teknik manajemen yang bermanfaat dalam mendesain, merencanakan, dan menganalisis suatu sistem.


     Penggunaan jaringan kerja dan analisis jaringan kerja terutama diguankan pada proyek:

● Proyek dengan multi kegiatan 
●Proyek yang melibatkan banyak orang, serta sarana dan prasarana, juga dan yang     besar
● Proyek yang memerlukan kerjasama anatar departemen dan anatar pejabat                     ● Proyek yang memerlukan informasi secara berkelanjutan                                                    ● Proyek dengan waktu dan biaya terbatas 

   
  A. Keguanaan dan Keuntungan Jaringan Kerja  

        Keguanaannya:

  1. menyusun urutan kegiatan                                                                                                  2. Membuat perkiraan jadwal                                                                                                 3. Meminimalisir kemungkinan ketidak tepatan penggunaan sumber daya
     
       Keuntungan 
 1. Merencanakan suatu proyek dengan lebih detail                                                                  2. Pengaturan waktu dan perhatian usaha secara lebih intensif                                              3. Membantu dalam komunikasi                                                                                              4. Kemungkinan proyek menjadi lebih ekonomis
  
 B. Langkah- langkah dalam Menyusun Jaringan Kerja 
      
      Pertama inventarisasi kegiatan dalam suatu proyek, kedua perhatikan ketergantungan antar kegiatan dengan menggunakan lambang atau simbol dari suatau kegiatan atau peristiwa, ketiga penunjukan unsur waktu dapat ditentuka berdasarkan pengalaman serta perhitungan. Contoh jaringan kerja ialah PERT.

C.Tujuan dan Aturan Menggambar Jaringan Kerja
        Adapun tujuannya ialah 1.mengkoordinir semua unsur proyek kedalam suatu rencana utama, sehingga diperoleh waktu terbaik, pengurangan atau penekanan biaya, dan resiko. 2. Mempelajari alternative. 3. dapat mengembangkan jadwal secara optimal. 4. penguanaan sumber daya secara efektif dan efisien. 5. Alat komuniksi antar pimpinan.                                 
     Aturan membuat gambar jaringan kerja:

1. Buatlah anak panah dengan garis penuh dari kiri  ke kanan dan garis putus putus untuk         dummy
2.  Anak panah usahakan adanya bagian yang mendatar untuk tempat keterangan kegiatan      dan kurun waktu
3.keterangan kegiatan ditulis di atas anak panah, kurun waktu dibawahnya                       
4.hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang
5.untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lamanya kurun waktu
6.peristiwa / kegiatan dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yang bersangkutan jika      mungkin berada di dalamnya
7.nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri

3.PERT
    PERT adalah singkatan dari Programme Evaluation and Review Technique ( teknik pengevaluasian dan peninjauan kembali ). PERT secara fundamental merupakan representasi diagramatik sebagaimana suatu alat grafik bagi manajemen


A.Komponen-komponen Dalam PERT

Berikut merupakan komponen-komponen dalam jaringan PERT, yaitu:
1. Peristiwa (event) adalah tonggak (phisik atau mental) pelaksanaan kegiatan tertentu dalam rencana program
2. Kegiatan (activity) adalah suatu unsur yang merupakan bagian dari     keseluruhan pekerjaan yang harus dilaksanakan
3. Waktu kegiatan (activity time),

●waktu optimis ( To ), waktu kegiatan bila semua berjalan baik tanpa hambatan atau penundaan-penundaan
●waktu realistic ( Te ), waktu yang mestinya terjadi bila suatu kegiatan dalam keadaan normal ( ada penundaan ditolerir );
●waktu pesimis ( Tp ), waktu kegiatan bila terjadi hambatan atau penundaan melebihi dari seharusnya

B.Kegunaan PERT
     Kegunaan PERT secara terinci adalah sebagai berikut
a) mengadakan perencanaan terinci sebelum suatu proyek dilaksanakan.
b) Dapat mencari beberapa alternative tindakan pencegahan.
c) Dapat menyiapkan langkah-langkah apa yang harus ditempuh.
d) Gambaran suatu jaringan kerja memberikan bantuan yang sangat penting dalam                    komunikasi
e) Jaringan kerja memberikan kesempatan untuk memilih pelaksanaan kegiatan lebih              ekonomis dari segi pembiayaan, kepastian menggunakan sumber-sumber dan sebagainya

C. Sejarah PERT.
       PERT dikembangkan dalam tahun 1950-an oleh Angkatan Laut Amerika  Serikat dengan bantuan perusahaan konsultan manajemen Booz, Allen & Hamilton. PERT merupakan metoda analisis yang di rancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek-proyek yang bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu adalah pertimbangan utama dalam penggunaan jaringan atau aliran rencana PERT

D.Model-Model PERT




















Daftar pustaka:
https://www.ncbkf.pl/ewydawnictwo/biblioteka/algorytmy-w-programowaniu-nauczania-czynnosci-ruchowych.html
Aji, Firman B. dan S. Martin Sirait . 1990. Perencanaan dan Evaluasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Eti Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti. 2009. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Rusdiana, H A & Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen, Bandung: Pustaka setia.
Mukhtar Mukhneri. 2005. Manajemen Sistem, Jakarta: BPJM PRESS.